Modul Pembelajaran Sejarah dan Budaya
MENCINTAI
SOLO MASA LALU untuk SOLO MASA DEPAN
Disusun
oleh:
Nining
Purwaningsih
SMA
NEGERI 6 SURAKARTA
NIS 285101
SMA
NEGERI 6 SURAKARTA
Jl.
Mr.Sartono No. 30 SURAKARTA
Tahun
ajaran 2009/2010
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disahkan sebagai salah satu syarat
untuk tugas Sejarah dan untuk diajukan dalam lomba modul “MENCINTAI SOLO MASA
LALU untuk SOLO MASA DEPAN” tahun 2010 oleh Yayasan Warna Warni Indonesia.
Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan:
Hari/Tanggal :
Guru Pembimbing 1 Wali Kelas
Winarni Dra.Maranantha
NIP : NIP:
Kepala
Sekolah
Drs.
Makmur Sugeng, M.Pd.
NIP : 1316306
PERSEMBAHAN
Kepada:
Allah SWT yang selalu mengilhami penulis sehingga bisa menyempurnakan karya tulis ini. Banyak pihak yang
membantu kami selama beberapa tahap persiapan karya tulis ini. Sebab itu kami
mengucapkan ribuan terima kasih kepada Yayasan Warna Warni Indonesia 2009,Bp.
Makmur Sugung selaku Kepsek SMA NEGERI 6 SURAKARTA beserta seluruh guru karyawan
beserta staff SMA NEGERI 6 SURAKARTA, Bp. H. Thoyyibun selaku ketua PONPES BUDI
OETOMO, Karya tulis ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dorongan Latifah
Ardiana; serta teman-teman di SMAN 6 SURAKARTA. Akhirnya kami benar-benar
berhutang budi kepada Ayahanda Bandi dan Ibunda Puryati di Jambi,atas
bantuannya yang berharga,bahkan yang tidak mungkin disisikan,dalam persiapan
berbagai konsep karya tulis ini.
MOTTO
Orang bijak adalah orang yang menghargai sejarah
bangsanya. Bangsa tanpa sejarah bak anak kehilangan induknya. Kepunahan sejarah kini mulai mencoba merongrong semangat
dan rasa bangga terhadap bangsanya. Hampa nafas kerena hilangnya sejarah tanah air menghampakan cerita dunia
tentang bangsa. Sehingga manggar sejarah kini telah gugur dan tiada lagi yang
menghargai dan menjunjung tinggi sejarah
bangsanya.
Pendalaman cinta sejarah akan berawal dari sebuah persembahan tulus lewat sebuah gores tinta
penggambar sejarah,kita budayakan dan lestarikan milik abadi kita yakni sejarah bangsa Indonesia.
Membaur antara sejarah dan cinta sejarah
mencetak generasi masa depan yang
belajar tentang sejarah akan akar bangsanya dan penghargaan akan sejarah
bangsanya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya ilhamNya dg izinNya terselesaikan
karya tulis ini.Banyak gores kesalahan dalam penyajian tentang sejarah Kota
Solo. Banyak kekurangan yang akhirnya menimbulkan rasa kurang puas,kami
haturkan maaf yang sebesar-besarnya. Tak ada gading yang tak retak.Penulis jua
mengharapkan kritik dan saran guna tercapainya kesempurnaan dan kepuasan.
Penyusunan karya
tulis ini merupakan sebuah bentuk apresiasi terhadap sejarah bangsa Indonesia, utamanya
adalah Kota Solo tercinta yang bertujuan menumbuhkan rasa bangga terhadap
bangsanya dengan pengenalan terhadap sejarah bangsa Indonesia di dada persada.
Surakarta, Mei 2010
Nining
Purwaningsih
BAB
1
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Merosotnya
rasa cinta sejarah kini mulai tak terkendali . rasa prihatin berkenaan dengan
hilangnya rasa bangga dengan sejarahnya. Sejarah adalah gambaran tentang
perjuangan dan pengabdian mereka para pejuang Bangsa,banyak melupakan
perjuangan para perantara kemerdekaan Indonesia.Ironis yang amat sangat bilamana
persada maju tanpa berbekal paham dan mengerti perjuangan berat para Pahlawan
Bangsa.Solo adalah kota penuh misteri sejarah sejarah Indonesia.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
saja bangunan – bangunan bersejarah di Solo?
2.
Sejarah
apa yang terkandung dalam bangunan tersebut?
3.
Seluk beluk kota Solo?
4.
Tugas
modul dan tugas sejarah.
3.
Manfa’at
Merosotnya rasa bangga terhadap sejarah bangsanya
mengaliri jiwa penulis untuk
mempersembahkan sebuah buah tangan guna Menambah wawasan tentang seluk kota
Solo dan menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah bangsa Indinesia.
4.
Tujuan
1.
Mengetahui
bangunan-bangunan bersejarah di Solo
2.
Sejarah yang terkandung dalam bangunan sejarah
di kota Solo
3.
Seluk
beluk kota Solo
4.
Tugas
modul dan tugas sejarah.
Bab
II
PEMBAHASAN
1. Sekilas Kehidupan Kota Solo
1.1
Sejarah dan Kehidupan Kota Solo
TUGAS I
P A S A R H A R D J O N A G O R O
The legendariest Of central java yang merupakan LandMark di kota
Solo ini dibangun pada tahun 1930 oleh seorang arsitek bernam J. Karrsten yang
juga merancang pasar Johar di Semarang.dengan nama PAsar Hardjonagoro. Banyak
arsitek asing yang sengaja datang untuk meneliti pasar ini karena tertarik
dengan keindahan structuralnya.Pasar Gede ini telah mengalami 2 kali kebakaran
besar yakni din tahu 1948 dab 2000.
Kebakaran tahun 2000 itu
menghancurkan mahkotanya Pasar Gede yang paling cantik di Jawa Tengah
itu.Setelah kebakaran tahun 2000,pembangunan pun digalakkan dan kini para
pedagang mulai melaksanakan aktivitas jual beli seperti baiasanya.Di pasar Gede
adalah pasar tradisional yang menyediakan kebutuhabn sehari-hari dengan harga
yang terjangkau dan ekonomis. Suasana pasar yang sangat dinamis memeliki daya
tertarik sendiri bagi mereka yang gemar ngubek-ngubek pasar ,di tambah dengan
masuknya sinar matahari langsung menyinari kedalam.
TUGAS
II
A.
Kasus dan Tanggapannya
1.
Sebuah perusahaan
perumahan membangun kawasan perumahan dengan arsitektur gaya Eropa. Tanggapan
saya yaitu : tidak menutup kemungkinan di zama yang penuh style ini orang-orang
bersaing membangun perumahan untuk
menarik perhatian khalayak ramai dengan
tujuan lain mengenalkan arsitektur asing untuk di budidayakan di Kota Solo ini.
Pembangunan kawasan perumahan dengan arsitektur gaya Eropa misalnya,
pembangunan seperti lambat laun dapat memudarkan budaya asli solo dan
menimbulakan anggapan bahwa Solo is Imitation.
Di sisin lain pembanguna dengan
arsitektur gaya Eopa jua perlu bagi mereka-mereka yang mengguluti bidang
arsitektur. Jadi Pemerintah Solo harus membatasi pembangunan rumah dengan gaya arsitektur asing dan lebih
menggalakkan cinta Budaya Solo.
2.
Ada sebuah rumah
bernilai sejarah dan budaya, tetapi di bongkar mnjadi bangunan baru sama
sekali. Tanggapans saya :daripad membongkar bangnan bersejarah yang memiliki
arti dan makna tersendiri,lebih baik membangun bangunan lagi sesuai yang
diharapkan. Sebab banguna bersejarah iu merupakan peninggalan dari nenek moyang
yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Bilama ingin membuat satu bangunan
pada bekas bangunan sejarah itu,tidak harus dengan membongkarnya melainkan
mendesain bangunan itu menjadi bangunan nyaman ditempati dan kesan sejarahnya
tidak sirna sma sekali.
3.
Sebuah
rumah kunopnuh corean dan menjadi markas tuna wisma. Tanggapan : sikap anti
vandalism yang telah di galakkan pemkot solo tak mengurungkan niat para tangan
jailyang tidak bertanggung jawab. Di samping itu,sebenarnya itu merupakan media
pelampiasan bakat dan minat mereka yang selama ini belum menemukan media
penyalur bakat dan minat mereka. Akan lebih baik gerakan anti vandalism itu
dibarengi dengan media penyaluran bakat dan minat nmereka , dengan membuat
bangunan khusus yang diperuntukkan bagi mereka yang menpunyai jiwa seni yang
tinggi. Menanggapi adanya tuna wisma yang nenemoati rumah kuno,ada sisi
negative dan positive nya.
Sisi positive nya : para tuna wisma besar kemungkinan akn
turut serta dalam paerawatan bangunan itu sehingga mebnjadi supplay tambahan
dalam pelestarian rumah kuno itu. Sisi negativenya: tidak menutup
kemungkibnan,dengan mereka menempati rumah itu akan mengurangi nilai keindahan
rumah itu. Sebaiknya bagi tunawisma yang menempati rumah itu juga diberikan
pengertian dan bekal untuk melestarikan budaya asli kita.
B.Rumah Tradisional atau bangunan kuno yang dijumpai.
Keterangan :
Ditemukan rumah tradisional jawa model dahulu, yaitu
dindingnya masih berupa dinding kayu jati dan lantainya masih berupa lantai
tanah dengan halaman yang cukup luas dan ladang disamping rumahnya. tetapi
setelah kedatangan/ masa penjajahan rumah itu mengalami perluasan lahan,
disamping rumah itu tedapat lahan yang dulunya digunakan untuk menanam tanaman
palawija dan padi yang kemudian hasil panennya yang kurang lebih 80% harus
diserahkan kepada penjajah pada masa itu,dan memiliki hewan ternak.
Rumah itu sekarang
masih berupa tempat hunian, rumah itu tidak dijual atau dibongkar masih saynag
sekali jika rumah yang terdapat sejuta kenangan dan peristiwa bersejarah bagi
pemiliknya harus di bongkar. Kondisi rumah itu sekarang telah mengalami sedikit
perubahan.
Tugas III
Melengkapi esaian ;
1.
Kota
Solo secara psikologis terbelah menjadi dua yaitu ; wilayah Kasunanan
Yang terdiri dari distrik/ kecamatan Kota Surakarta dan wilayah
Mangkunegaran yang terdiri dari distrik/ kecamatan Kota Mangkunegaran.
2.
Mengidentifikasi
antara wilayah Kasunanan dan wilayah Mangkunegaran.
Wilayah
Kasunanan :
·
Sebagian
besar ruangannya tertutup rapat dan ada rungan-ruangan khusus yang tidak boleh
sembarang orang masuk kedalamnya walau dari pihak dalam yang mengantar
·
Jalan
sepanjang menuju lingkungan Kraton umumnya sempit dan agak berbelok.
·
Di
wilayah kasunanan nama jalan di luar kraton berdasarkan nama orang terkemuka,
jabatan, wayang, dan peristiwa yang pernah terjadi di lingkungan kraton.
·
Tata
ruang dalam Kraton lebih bercorak model Jawa asli tanpa unsur campuran.
·
Kasunanan
sebagai pusat pemerintahan Kota Solo pada masa lampau.
Wilayah
Mangkunegaran
·
Pada bagian depan
tampak memiliki lapangan yang sangat luas, Taman yang indah di setiap sudut
ruangan, memiliki pendopo yang luas pula.
·
Terdapat
banyak ruangan-rungan/ kamar-kamar jika kita masuk kedalam mangkunegaran.
·
Nama
jalan di luar lingkungan Mangkunegaran banyak menggunakan nama Pangkat Militer,
ataupun kegiatan-kegiatan kemiliteran.
·
Tata
ruang dan letak permukiman di Mangkunegaran lebih bercorak unsur Eropa dan
disesuaikan dengan kegiatan kimiliteran.
·
Mangkunegaran
adalah salah satu pusat kegiatan kemiliteran Kota Solo pada masa lalu.
3.
Nama-nama
daerah/ wilayah yang sekarang ini sudah diganti antara lain adalah :
Kraryak
Lojiwurung
Ngadisuryan
Pesanggrahan
4.
Bersamaan dengan kunjungan ke Museum H.
Samanhud da ke Keraton Perbedaan ciri-ciri antara wilayah selatan rel dengan
wilayah sebelah utaranya di jalan sepanjang Slamet Riyadi yaitu:
§
Disebelah
selatan rel saya melihat bangunan-bangunan kota yang masih di pengaruhi unsure
Eropa yaitu, bangunannya besar dengan dinding yang tinggi, bangunan-bangunan
yang itu antara lain, misalnya : Stadiun R.Maladi, THR Sriwedari, Gudung Graha
Wisata, Radia Pustaka, dsbWalaupun bangunan-bangunan tersebut telah mengalami
renovasi tetapi arsitektur gaya Eropa-nya masih terlihat jelas.
§
Jalan
Slamet Riyadi sebelah utara rel juga menunjukan perbedaan yang sangat mencolok
yaitu, bangunan disebelah utara rel tidak menunjukan adanya arsitektur budaya
dulu, terlihat hanyalah bangunan megah dengan arsitektur model sekarang.
Jadi dapat disdimpulkan bahwa yang
mendapatkan pengaruh besar pada waktu pemerintahan Kolonial Hindia Belanda pada
tempo dulu ialah pada bangunan sebelah selatan rel.
TUGAS
VI
Stasiun
Jebres
Tugas kali ini ialah mendiskripsikan Stasiun Jebres
antara masa lalu dengan sekarang : Masa lalu halaman depan Stasiun Jebres
masih belum begitu ramai dengan penjual tetapi sekarang di depan Stasiun
sekarang banyak penjualnya bahkan digunakan sebagai pasar. Pada bangunannya
dahulu kesan Eropanya masih sangat kuat dan kental tetapi pada masa sekarang
sudah hampir tertutup dengan desain bangunan model saat ini.
Perubahan
Stasiun Jebres masa lalu dan sekarang : pada
waktu melakukan observasi ke Stasiun
Jebres saat itu sedang ada Renovasi pada bagian pintu masuk utama Stasiun
Jebres. Tetapi jika kita teliti lebihlanjut lagi perubannya yang terjadi
hanyalah sebagian saja tidak seluruhnya mengalami perubahan.Mengenai
perubahannya yang terjadi,saya menyetujuinya karena saat ini Kepala
Pengurus Stasiun mempunyai program untuk melakukan pembangunan stasiun, dengan
adanya program seperti itu semoga nantinya menjadikan nasib Stasiun Jebres
lebih baik lagi dan ramai oleh penumpang KA dan iktikad baik itu mendapat
dukunganpenuh dari masyarakat guna untuk Solo menjadi lebih maju.
TUGAS VII
Laporan singkat mengenai Kantor DHD 45 saat ini :Saya
melakukan pengamatan ke Kantor DHD 45, pertama yang saya lihat ialah bangunan
itu tampak depan dan luarnya yaitu, dilihat dari luar bangunan itu kondisinya
terlihat tidak baik ayau bisa dikatakan hancur.
Bangunan itu
sangat tidak terawat dan tidak ada yang merawatnya jadi bangunan itu bisa
dikatakan tidak mengalami perubahan sama sekali, tetapi walaupun kondisi
bangunannya rusak masih banyak orang-orang yang datang ke bangunan tua itu
mereka datang ke tempat itu dengan kepentingan masing-masing, mereka yang
berkunjung antara lain banyak dari kalangan anak-anak sekitar bangunan yang
bermain karena tempatnya yang luas, ada juga yang melakukan observasi bangunan
itu baik dari kalangan pelajar SMA, Mahasiswa, ataupun Turis- Turis asing
Mancanegara.
Pendapat saya mengenai bangunan sejarah yang tidak
terawatt itu cukup prihatin karena jika kita mau merawat bangunan itu, maka
bangunan itu akan banyak mendatangkan berkah dan rezeki bagi yang merawatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar