MENCIPTAKAN
PEMBELAJARAN
YANG
SESUAI DENGAN “PAIKEM GEMBROT “
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Yang dibimbing oleh
DisusunOleh:
1.
Dyah
Galih Rizki Wulandari (12144600105)
2.
Nining
Purwaningsih (12144600104)
3.
Nurhayati (12144600084)
4.
Fajar
H (12144600119)
5.
Shodiq
Farkhan w (12144600101)
6.
Imam
S (12144600082)
7.
Nanda
Prayoga (12144600091)
8.
Enisiati (12144600097)
9.
Dyah
Dwi F (12144600098)
10.
As
janah Verawati (12144600094)
11.
Ika
Suryaningsih (12144600117)
12.
Septy
Ajeng p (12144600085)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Menciptakan Pembelajaran yang Sesuai dengan
“ PAIKEM GEMBROT” ” ini dengan lancar dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Profesi Kependidikan yang di dalamnya terdapat berbagai macam kebutuhan
yang diperlukan bagi seorang guru Sekolah Dasar untuk membantu peserta didik dapat
belajar dengan baik. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan proyek ini, yaitu:
1. Ibu
Ika Ernawati M.Pd selaku dosen mata kuliah Profesi
Kependidikan
2. Teman-teman yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah
ini
3. Kedua
orang tua penyusun yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
4. Pembaca
yang budiman
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena tak ada gading yang tak retak. Maka dari itu penyusun sangat mengaharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Yogyakarta, 20 Mei 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada hakekatnya pendidikan tidak
dapat terlepas dari kehidupan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun
sebagai makhluk sosial. Setiap individu akan tumbuh dan berkembang cepat atau
lambat didalam lingkungan yang terus berubah. Pendidikan pun tidak luput dari
perkembangan yang terjadi pada setiap individu. Perkembangan pendidikan dapat
di picu melalui dua arah, yakni dari dalam (internal) maupun dari luar
(eksternal)
Sebagai
calon seorang guru SD, kita di tuntut untuk mampu menjadi salah satu faktor
yang memicu perkembangan pendidikan peserta didik kita. Salah satu hal, yang
dapat kita lakukan yakni penggunaan model penyampaian pembelajaran yang dapat
menarik siswa, sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi edukatif atau tindakan yang bersifat mendidik
dalam pergaulan pendidikan.
Penggunaan
“PAIKEM GEMBROT” sebagai landasan atau dasar kegiatan pembelajaran merupakan
salah satu pilihan yang terbaik. Kegiatan pembelajaran yang menarik otomatis
akan memudahkan siswa untuk memahami dan menyerap materi yang diberikan oleh
guru lebih mudah, hal ini akan membantu siswa dalam penguasaan materi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari PAIKEM
GEMBROT ?
2. Teori apa saja yang melandasi PAIKEM
GEMBROT ?
3. Mengapa PAIKEM GEMBROT ?
4. Bagaimana Penerapan PAIKEM GEMBROT ?
5. Bagaimana Contoh-contoh KBM dalam PAIKEM GEMBROT ?
6.
Apa saja yang Harus Diperhatikan Dalam Melaksanakan PAIKEM GEMBROT ?
C.
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian
tentang PAIKEM GEMBROT.
2. Untuk mengetahui tentang landasan
PAIKEM GEMBROT.
3. Untuk mengetahui mengapa kita
memilih PAIKEM GEMBROT.
4. Untuk mengetahui tentang Penerapan
PAIKEM GEMBROT.
5. Untuk mengetahui contoh-contoh KBM
dalam PAIKEM GEMBROT.
6. Untuk mengetahui hal-hal yang harus
diperhatikandalam pelaksanaan PAIKEM GEMBROT.
D.
Batasan Masalah
Makalah ini disajikan hanya untuk
membahas tentang pengertian, teori, penerapan pembelajaran PAIKEM GEMBROT.
BAB II
MENCIPTAKAN PEMBELAJARA
YANG SESUAI DENGAN PAIKEM GEMBROT
A.
Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAKEM
adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping
metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang
dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan
kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan,
Gembira dan Berbobot., Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan
hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .
1. Aktif.
Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran
memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi
objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang
sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan
maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan
suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya
2. Kreatif
Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya
pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan
lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan
tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
3. Efektif
Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
4. Inovasi
a) Baru
b) Unik
c) Menarik
d) Membawa manfaat untuk mencapai
tujuan
e) Peraturanyang berlaku.
5. Menyenangkan
a) Menyenangkan harus dimaknai secara
luas, antara lain belajar “ Tanpa Tekanan “
b) Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya
c) Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan
dan mencerdaskan
d) Siswa dilatih olah pikir, olah hati,
olah rasa, olah raga
e) Memberikan tantangan kepada siswa
untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh dengan percaya diri dan
mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
f) Menjadi manusia yang berkarakter
penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif
dalam nuansa kebersamaan.
PAIKEM
GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot)
adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan
mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik
yang sudah ada.
Secara
garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan
sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai
kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan
pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu
dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang
buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang
lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan
caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya,
dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Program
pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang
cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di
dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmuan.
B.
Teori Belajar yang
Melandasi Paikem Gembrot
Banyak
teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diantaranya adalah
Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Bandura dan Teori Bruner.
Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut
Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju
melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu :
tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola
perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani
obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak
membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya.
Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi
informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswanya.
(Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Jelas
teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan
pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya
mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun
pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar
2. Teori Bandura
Pemodelan
merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert
Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan
secara selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang
belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain
(model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan
pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali.
Berdasarkan pola perilaku ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat
fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase
reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome
Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan
kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan
(Inquiri).
Aplikasi
ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru &
Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.
a) Memberikan contoh dan bukan contoh dari
konsep yang dipelajari;
b) Membantu siswa mencari hubungan
antar konsep;
c) Mengajukan pertanyaan dan membiarkan
siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan
d) Mendorong siswa untuk membuat dugaan
yang bersifat intuitif.
C.
MENGAPA
PAIKEM GEMBROT?
1. ASUMSI
DASAR BELAJAR
a) Belajar
= Proses individual
b) Belajar
= Proses sosial
c) Belajar
= Menyenangkan
d) Belajar
= Tak pernah berhenti
e) Belajar
= Membangun makna
2. PERUBAHAN
PARADIGMA
a) Mengajar
– Pembelajaran ( Teaching- Learning )
b) Penilaian
– Perbaikan terus menerus (Testing- Continuous Improvement)
c) Perkembangan
IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat
d) Teknologi
informasi / sumber belajar sangat beragam
e) Bekal
memenuhi kebutuhan manusia modern- mandiri, bekerjasama, berpikir kritis,
memecahkan masalah
f) Persaingan
internasional (globalisasi)
D.
Penerapan PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut
Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai
kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan
pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu
dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang
buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟
4. Guru menerapkan cara mengajar yang
lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan
caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya,
dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM
diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang
sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk
menciptakan keadaan tersebut
Dengan
penerapan seperti diatas Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin
perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
1. Guru dan murid sama-sama aktif dan
terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak
hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator.
2. Guru dan murid dapat mengembangkan
kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam
hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat
berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya.
3. Murid merasa senang dan nyaman dalam
pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan
normal.
4. Munculnya pembahasan dalam
pembelajaran di kelas.
E.
Contoh-contoh KBM dalam
PAIKEM GEMBROT
1. Guru
merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran.
Pelaksanaan KBM : percobaan,
Diskusi kelompok, memecahkan masalah, mencari
informasi, menulis laporan, puisi, cerita, berkunjung ke luar kelas.
2. Guru
menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam
Pelaksanaan KBM : Guru
menggunakan alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, menggunakan
gambar, Studi kasus, Nara sumber, Lingkungan.
3. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Pelaksanaan KBM : siswa melakukan
percobaan, pengamatan, wawancara,
mengumpulkan data dan mengolahnya sendiri,
menarik kesimpulan, mencari rumus sendiri, menulis laporan dengan kata-kata
sendiri.
4.
Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan.
Pelaksanaan KBM : siswa
berdiskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka
5. Guru
menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
Pelaksanaan KBM : Siswa
dikelompokan sesuai kemampuan (untuk kegiatan tertentu . Bahan pelajaran
disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan atau pengayaan
diberikan
6. Guru
mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari
Pelaksanaan KBM : Siswa
menceritakan atau memanfaatkan pengalaman sendiri. Siswa menerapkan hal-hal
yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
7. Menilai
KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus
Pelaksanaan KBM : Guru memantau
pekerjaan siswa. Guru memberikan umpan balik.
F.
Apa Yang Harus
Diperhatikan Dalam Melaksanakan PAIKEM GEMBROT
1.
Memahami sifat yang
dimiliki anak ( rasa ingin tahu, berimajinasi )
2.
Mengenal anak secara
perorangan ( still )
3.
Memanfaatkan prilaku
anak dalam pengorganisasian belajar ( berkelompok dalam bermain )
4.
Mengembangkan berfikir
kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
5.
Menciptakan ruang kelas
sebagai lingkungan belajar yang menarik ( pajangan kelas )
6.
Memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar (melatih kemampuan seluruh indera : mengamati,
mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat
tulisan, menggambar )
7.
Memberikan umpan balik
yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar ( penguatan )
8.
Membedakan antara aktif
fisik dengan aktif mental ( sering bertanya, mempertanyakan, mengungkapkan
gagasan , tidak takut bertanya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar