KITA







Jumat, 20 Desember 2013

JALAN-JALAN MEN......!!!

JALAN-JALAN MEN....!!!

GUNUNG NGLANGGERAN
Gunung Api Purba dengan 7 Keluarga

Nah.. Sob! Kita jumpa lagi dalam agenda kita JALAN-JALAN MEN..!!! Kali ini Nining ingin berbagi sebuah bingkisan indah dari masa pendakian di Gunung Nglanggeran. Sobat semua sudahkah pernah mendaki? Ini bisa menjadi alterbativ referensi bagi sobat-sobat yang ingin menaklukan gunung.


Menyaksikan mentari terbit dari puncak gunung merupakan satu kemewahan yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Rute yang ekstrim, cuaca yang tidak menentu, perjalanan yang berat, serta jauhnya jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki menjadi penghalang utama bagi sebagian orang. Namun hal ini tidak berlaku di Gunung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam pendakian, Anda akan tiba di puncak barat Gunung Nglanggeran, Gunung Gede. Pemandangan indah yang memanjakan mata pun menyambut. Sejauh mata memandang yang terlihat hamparan awan di ketinggian, jajaran gunung batu dengan bentuk yang unik, perkampungan warga, serta hijaunya sawah dan ladang. Saat senja menjelang, Kota Jogja akan terlihat laksana lautan kunang-kunang. Taburan cahaya bintang dan gemerlap lampu kota yang terlihat dari kejauhan menjadi pemandangan romantis bagi siapa saja yang berkemah di gunung ini.

Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba yang pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Terletak di kawasan karst Baturagung, gunung yang litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur, serta sebuah kaldera ditengahnya. Saat ini Gunung Nglanggeran berupa deretan gunung batu raksasa dengan pemandangan eksotik serta bentuk dan nama yang unik dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Gunung-gunung tersebut biasanya dinamakan sesuai dengan bentuknya, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir, dan Gunung Wayang.

Alkisah Dusun Tlogo Mardidho yang ada di Puncak Nglanggeran hanya boleh dihuni oleh 7 kepala keluarga. Jika kepala keluarga yang tinggal di dusun ini kurang atau lebih maka akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan makam di Puncak Nglanggeran. Oleh karena itu, jika anak-anak mereka sudah berkeluarga maka keluarga baru tersebut harus meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.
Kawasan Ekosistem Gunung Purba Nglanggeran atau yang biasa disebut Gunung Nglanggeran ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua, berbentuk gunung batu raksasa yang membentang sepanjang kurang lebih 800 meter dengan tinggi mencapai 300 meter. Gunung Nglanggeran dinyatakan sebagai gunung api purba dari hasil penelitian dan refrensi yang ada. Sekitar 60-70 juta tahun yang lalu Gunung tersebut merupakan gunung berapi aktif.
Kawasan tersebut dikelola secara mandiri oleh Karang Taruna “Bukit Putra Mandiri”, Desa Nglanggeran. Aktivitas yang dapat dilakukan yaitu jelajah alam mulai dari tracking menyusuri jalan setapak melewati pedesaan dan persawahan yang ada di kaki Gunung Nglanggeran, panjat tebing, atau mendaki hingga puncak.

Terdapat dua puncak gunung yang dapat di daki pada Gunung Nglanggeran. Gunung yang pertama memiliki ketinggian sedang. Untuk mencapai puncak gunung ini pengunjung cukup berjalan kaki melewati rute yang terjal selama 30-45 menit dengan melewati celah diantara dua bukit batu yang sempit menggunakan tangga kayu. Jalur ini cukup pendek dan tidak memakan waktu yang lama.
Nah.. Sudah ada pandangan Sob? Kita selain menikmati PUNCAK yang MENANTANG, kita juga dapat berkunjung ke kebun buah dan danau yang terbentang tak jauh dari Gunung Nglanggeran. JALAN-JALAN MEN....!!! Tunggu Nining dikisah selanjutnya. Mari kita kupas seluruh kekayaan alam, budaya, dan sejarah Bangsa Indonesia. Sebab, bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai sejarahnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar