KITA







Sabtu, 04 Januari 2014

Pentingkah Membuat Perencanaan Hidup?



Perencanaan Itu Penting
Ketahuilah bahwa gagal merencana itu sama dengan merencanakan gagal. Membuat Perencanaan adalah aktivitas yang berada di urutan pertama dalam sebuah siklus manajemen. Perencanaan menjadi penunjuk arah bagi tindakan agar setiap kegiatan memiliki tujuan yang jelas dan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Sebelum membuat perencanaan kegiatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan, diantaranya:
1.  Lihatlah kondisi Anda secara obyektif. Apakah Anda termasuk orang yang efektif menggunakan waktu? Seberapa sering Anda menunda pekerjaan? Dan seterusnya.
2.  Lakukan evaluasi pada kehidupan social Anda. Apa peran dan posisi Anda dalam berhubungan dengan orang lain?
3.  Pelajari tentang manajemen waktu
4.  Rumuskan visi, misi dan tujuan hidup Anda.

Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang dibuat untuk jangka waktu yang panjang. Perencanaan jangka panjang sangat berhubungan dengan visi, misi dan tujuan hidup seseorang.
Rencana jangka panjang dari kehidupan seseorang ini biasanya dituliskan dalam sebuah buku harian. Pada saatnya, ia akan melihat bahwa satu-persatu hal yang direncanakan itu akan terwujud satu persatu.

Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek dibuat untuk menerjemahkan perencanaan jangka panjang dalam daftar aktivitas dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam periode waktu yang lebih pendek.
Biasanya perencanaan jangka pendek ini dibuat dalam periode bulanan, mingguan dan harian. Daftar perencanaan harian sering disebut dengan To-Do-List. Daftar ini berisi aktivitas atau tugas-tugas yang harus dikerjakan hari itu.


Tips Membuat To-Do-List
1.  Buatlah daftar tindakan. Cantumkan sebanyak-banyaknya tindakan yang akan Anda lakukan hari itu.
2.  Tentukan prioritasnya, dari yang paling penting sampai dengan yang paling tidak penting berdasarkan kepentingannya
3.  Tentukan jadwal. Jadwal ini dibuat untuk mengatur waktu pelaksanaan dari aktivitas yang telah Anda masukkan dalam daftar tindakan.

Perencanaan Strategis Menurut Para Pakar
Definisi perencanaan strategis telah diungkapkan oleh banyak pakar. Menurut Kezner, perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang dipakai untuk mengelola kondisi saat ini menjadi lebih baik dan lebih maju pada masa yang akan datang.
Sementara itu, Brown menjelaskan bahwa untuk mencapai goal dari strategi yang telah diambil atau ditetapkan, seluruh pendukung perusahaan, mulai dari atasan hingga bawahan harus bekerja dalam sebuah system yang ada  dalam perencanaan strategis.
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan langsung dengan dengan manajemen perubahan. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa strategic planning adalah suatu rangkaian proses yang mengedepankan inovasi untuk perubahan yang lebih baik. Jika perubahan tanpa diikuti dengan adanya inovasi,  langkah strategis yang telah diambil bisa dikatakan gagal.
Dalam proses membuat perencanaan yang strategis, menjalankan pengembangan program-program strategis akan mencapai cita-cita perusahaan secara efektif dan efisien.
Dalam dunia usaha, analisis bisnis dengan mengembangkan perencanaan strategis mulai dikenal pada  era 1950-an. Namun pada awalnya, sebagian besar perusahaan yang mengembangkan strategi perencanaan mengalami kegagalan.

Manfaat Membuat Perencanaan Strategis
Membuat perencanaan untuk mengambil langkah strategis bukan tanpa tujuan. Perusahaan atau organisasi yang mengambil langkah strategis memiliki tujuan, yaitu goal positif untuk kemajuan perusahaan atau organisasi. Berikut ini manfaat dari pengambilan langkah strategis bagi perusahaan atau organisasi.
·       Memberikan kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan perusahaan atau organisasi.
·       Sebagai pengembangan manajemen.
·       Sebagai mekanisme untuk memaksa atasan untuk memikirkan langkah jangka panjang perusahaan atau organisasi.
·       Sebagai alat untuk mensejajarkan manajer dengan langkah strategis jangka penjang perusahaan atau organisasi.

Proses Perancanaan Strategis
Dalam sebuah perusahaan, periode operasi perusahaan dijalankan sesuai dengan tahun kalender. Proses pengambilan langkah strategis ini dilakukan sebelum pembuatan anggaran tahunan. Berikut ini langkah-langkah dalam perencanaan strategis.

1. Menijau dan Memperbaharui Rencana Strategis dari Tahun Lalu
Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana pengambilan langkah strategis dibuat. Manajemen dapat memutuskan kapan saja jika kebutuhan akan hal tersebut ada.
Secara konsep, dampak dari keputusan jangka panjang tersebut sebaiknya dimasukkan  dalam rencana pengambilan langkah strategis yang sifatanya segera setelah keputusan itu diambil.
Jika rencana pengambilan langkah strategis itu tidak dijalankan dengan baik, rencana tersebut tidak lagi mencerminkan langkah yang akan ditentukan atau langkah yang akan diamabil oleh perusahaan. Khususnya, rencana itu tidak mencerminkan dasar  untuk menguji langkah strategis dan program yang dihasilkan dari perencanaan strategis tersebut.

2. Memutuskan Asumsi dan Pedoman
Rencana strategis yang telah diperbaharui, memasukkan berbagai asumsi luas, seperti  pendapatan dari Produk Domestik Bruto (PDB), tarif tenaga kerja, tingkat suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi tersebut diperiksa kembali dan jika memungkinkan dapat diubah dengan memasukkan informasi paling terakhir.

3. Iterasi Rencana Strategis (I)
Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan tersebut, unit bisnis dan unit lainnya  membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis. Dalam rencana pengambilan langkah strategis ini memasukkan rencana operasi yang berbeda dengan rencana yang telah dijalankan sekarang ini, misalnya perubahan dalam strategi pemasaran.
Dalam perencanaan langkah strategis, staf bagian bisnis mayoritas melakukan pekerjaan yang bersifat analisis. Sementara itu, manajer bisnis melakukan pengambilan keputusan dalam strategi perencanaan.

Perencanaan Keuangan Keluarga
Membuat perencanaan keuangan keluarga sangat penting untuk menjaga agar pengelolaan keuangan berlangsung dengan baik dan cash flow keluarga seimbang, sehingga penumpukan hutang keluarga pun tidak terjadi hanya karena perencanaan dan pengelolaan keuangan yang buruk.
Dalam perencanaan keluarga ini perlu adanya kerja sama dari suami dan istri, salah satunya yaitu dengan menjaga komunikasi di antara keduanya. Dengan adanya komunikasi, maka yang terjadi adalah adanya keterbukaan dalam membicarakan perencanaan tersebut. Pada akhirnya, penggunaan uang pun bisa lebih jelas dan terarah.

Prinsip Keuangan Keluarga 
Dr. Setiawan Budi Utomo, salah satu Tim Ahli Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, mengatakan bahwa ada beberapa prinsip dasar dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan keluarga, yaitu sebagai berikut.

1. Sumber Penghasilan (Pekerjaan) Harus Halal
Mungkin ketika memutuskan untuk menikah, setiap pasangan sudah memiliki pekerjaan tetap yang menjadi sumber penghasilan utama. Namun, tidak ada salahnya untuk kembali saling mengevaluasi, sudah halalkah sumber penghasilan Anda? Karena, kehalalan dan kelegalan pekerjaan yang kita tekuni merupakan kunci keberkahan rezeki yang akan kita terima.
Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu hadistnya “Tidaklah seseorang mengonsumsi makanan lebih baik dari mengonsumsi makanan yang diperoleh dari hasil kerja sendiri, sebagaimana Nabi Allah, Daud, memakan makanan dari hasil kerjanya,” (HR. Bukhari).
Memilih sumber penghasilan atau pekerjaan yang halal adalah langkah pertama yang harus diambil dalam pengelolaan keuangan keluarga. Hal itu karena hasil dari pekerjaan itulah yang akan menjadi sumber rezeki yang akan dikelola nantinya. Adapun kriteria pekerjaan yang halal yaitu:
·       Tidak bertentangan dengan aturan-aturan syariat
·       Tidak menzolimi orang lain
·       Tidak ada unsur penipuan atau pencurian
·       Tidak mengandung unsur riba

2. Menekankan pada Skala Prioritas
Agar pengelolaan keuangan berlangsung baik, maka kita dituntut untuk pandai berhemat, tidak boros. Mengajarkan pada seluruh anggota keluarga tentang prinsip-prinsip hemat. Ingat, hemat bukan berarti kikir.
Akan tetapi pandai memilah, maka yang benar-benar kita butuhkan dan mana yang hanya sekedar kita inginkan. Dahulukan sesuatu yang dibutuhkan, di atas sesuatu yang diinginkan. Inilah yang disebut dengan skala prioritas.
Dahulukan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan. Contohnya membayaran cicilan hutang, rekening listrik, kebutuhan bulanan, biaya pendidikan anak dan sejenisnya. Setelah kebutuhan wajib ini terpenuhi, baru kemudian memenuhi kebutuhan lain yang telah direncanakan maupun yang belum direncanakan.

3. Membiasakan Diri Menabung untuk Dunia dan Akhirat
Menabung untuk tujuan dunia dan akhirat perlu menjadi poin penting dalam perencanaan keuangan keluarga. Setiap kali menerima rezeki, misalnya sesudah gajian, keuntungan usaha, honor, dan sebagainya, biasakan untuk menyisihkan terlebih dahulu untuk tabungan dan sedekah. Buat perencanaan dari awal. Misalnya, 10% dari gaji untuk tabungan dan sedekah. Ingat, lakukan di awal, jangan menunggu uang sisa untuk menabung dan sedekah.
Tradisi ini sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh orang tua, akan tetapi juga diajarkan pada anak semenjak dini. Misalnya, pada anak yang sudah mengerti uang, tuntun mereka agar menyisihkan sebagian dari uang jajannya untuk menabung atau bersedekah, sehingga hal itu pun menjadi kebiasaan bagi mereka.


Nah Sobb,, Setiap dan masing-masing manudia diberikan kapasitas dan kecenderungan yang berbeda-beda; apalagi ditambah kenyataan bahwa kita hanya mempunyai waktu yang sebetar untuk hidup. Lalu apakah kita hanya akan menggunakan usia hidup kita yang sebentar itu secara biasa-biasa saja? Mari kita rencanakan apa, bagaimana, dan di mana hidup kita ke depan. Saya terinspirasi dari sebuah buku yang saya dilupakan namanya, di dalamnya terdapat sepasang suami-isteri yang semasa hidupnya membuat peta khidupan. Dari situ ternyata muncullah motivasi tersendiri untuk mewujudkan apa-apa yang telah ia tuliskan dalam peta kehidupan tersebut. Terinspirasi dari itu, sejak tahun 2011, saya mulai membuat peta kehidupan. Manfaatnya banyak loh sob yang dapat kita petik dari proses perencanaan hidup tersebut. Untuk peta kehidupan itu sendiri dapat kita tulis dan ditempelkan pada tempat yang sering kita lihat, sehingga kita mempunyai arah tujuan dan usaha-usaha guna mewujudkannya. Contohnya di dinding kamar atau laptop Sobb... Ini ada sekedar kenang-kenangan dari contoh peta kehidupan saya yang saya letakkan di sticky note di laptop. Semoga bermanfaat dan selamat berbahagia dengan perencanaan hidup Anda ^^ (Nining Purwaningsih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar