KITA







Jumat, 03 Januari 2014

BUDAYA MENCONTEK DIKALANGAN ANAK SD

MAKALAH

BUDAYA MENCONTEK DIKALANGAN ANAK SD


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen: Supri Hartono, M. Pd.




    
    Kelompok 8 :
1.      Enisiati                             (12144600097)
2.      Miya Agustina                 (12144600100)
3.      Nining Purwaningsih       (12144600104)
4.      Gilang Pramudya             (12144600109)
5.      Mukti Wibowo                 (12144600114)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2012




KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “BUDAYA MENCONTEK DIKALANGAN ANAK SD”.
Penulisan makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari Bapak Supri Hartono, M. Pd. Dalam menyelesaikan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran dari pembaca yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah sebagai pijakan di kemudian hari.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai bacaan untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan







Yogyakarta,    Desember 2012


Penulis





ii


DAFTAR ISI


HALAMAN
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B.       Rumusan Masalah
C.       Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Moral Anak SD di Jaman Sekarang
B.     Faktor-faktor Penyebab Anak Mencontek
C.     Cara Mengatasi Budaya Mencontek
D.    Dampak Budaya Mencontek
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
DAFTAR PUSTAKA
                 










iii

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Setiap siswa pasti ingin mendapat nilai yang baik dalam ujian, karena itu berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Minoritas dari siswa yang benar-benar belajar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dengan kerja kerasnya sendiri. Mayoritas dari sisiwa ialah melakukan kecurangan agar mendapat hasil yang maksimal tanpa harus belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan bermacam cara diantaranya: membuat catatan kecil untuk contekan, bertanya pada teman, membuka buku ketika kegiatan ujian berlangsung, bahkan searching di internet untuk mendapatkan jawaban. Hal ini sering kali terjadi di dalam dunia pendidikan khususnya di kalangan anak-anak, yang sering disebut dengan istilah mencotek. Mencontek  adalah perbuatan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan cara yang tidak sah atau tidak jujur. Bukan hanya dikalangan remaja tapi mencontek juga sudah banyak dilakukan oleh anak-anak SD. Jika dari mulai awal proses pendidikan saja anak-anak sudah berani mencontek bagaimana masa depannya nanti. Miris sekali pemandangan dunia pendidikan sekarang ini jika generasi mudanya sudah berani mencontek sejak awal proses pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam makalah ini penulis mengambil judul “BUDAYA MENCONTEK DIKALANGAN ANAK SD”.











1
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah moral anak SD jaman sekarang?
2.      Apakah faktor-faktor penyebab anak mencontek?
3.      Bagaimana cara mengatasi budaya mencontek?
4.      Apakah dampak budaya mencontek?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan untuk:
1.      Menjelaskan kondisi moral anak jaman sekarang.
2.      Menjelaskan faktor-faktor penyebab anak mencontek.
3.      Menjelaskan cara mengatasi budaya mencontek.
4.      Menjelaskan dampak dari budaya mencontek



















2

BAB II
BUDAYA MENCONTEK DIKALANGAN ANAK SD

A.         Moral anak SD jaman sekarang
     Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh besar dalam dunia pengetahuan. Tidak hanya berdampak postif yaitu mudahnya media pembelajaran dengan bantuan kemajuan IPTEK tersebut, namun hal itu juga membawa dampak negatif dalam dunia pengetahuan. Misalnya, anak SD ketika sedang ujian mengandalkan jawaban dari media searching di internet. Kemajuan IPTEK yang tidak dibarengi dengan penanaman pendidikan moral akan berpengaruh pada penurunan moral pula. Perilaku anak SD yang kini marak denga dunia mecotek bukanlah hal tabu lagi.
     Ketika seorang anak ditanya: “kamu lebih suka mendapat nilai 100 dari hasil mencontek atau nilai 10 dari hasil kerjamu sendiri?”, anak-anak dengan bangganya mengatakan “kami lebih senang mendapat nilai 100 dari hasil mencontek daripada nilai 10 dari hasil kerja sendiri”. Keadaan yang sangat mengenaskan inilah yang fenomenal di dunia pendidikan. Tidak hanya di dunia pendidikan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Hal itu juga terjadi di duina pendidikan Sekolah Dasar.

B.         Faktor-Faktor Penyebab Anak Mencontek
    Faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak berani mencontek ialah:
a)      Individu.
Kurangnya rasa percaya diri dalam individu anak-anak sangat mendominasi perbuatan mencontek. Kurangnya kesadaran bahwa hasil nilai dari usahanya sendiri akan lebih memuaskan daripada mencontek adalah salah satu bentuk kurangnya rasa percaya diri dalam anak. Anak merasa malu kalau mendapat nilai jelek, sehingga anak berani mencontek. Dan kurangnya pendidikan moral juga menjadikan anak-anak meniru temannya yang suka mencontek karena dalam kenyataannya hasil mencontek itu mendapat nilai yang tinggi.
b)      Keluarga / lingkungan
Orang tua memberikan hukuman yang berat apabila anaknya mendapat nilai buruk/tidak berprestasi dan ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemakssan kehendak. Hal ini membuat anak merasa tertekan. Sehingga menggunakan

berbagai cara agar tidak dihukum orang tuanya yaitu dengan mencontek. Yang dipikirkannya ialah mendapat nilai nagus dan terhindar dari hukuman orang tu dan tidak mengidahkan dampak dari mencontek.
c)      Guru
Seorang guru merupakan figur yang 70% menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Misalnya seorang anak yang ketika kelas 1 SD sangat suka pekajaran matematika karena gurunya sangat menguasai materi dan menciptakan kegiatan belajar yang menyenankan, inovatif, dan kreatif. Namun ketika anak itu menduduki bangku kelas 2 SD nilai matematika merosot. Ketika ditanya anak tentang nilainya yang menurun dia mengatakan bahwa gurunya tidak menyenangkan. Guru yang tidak mempersiapkan proses pembelajaran secara matan, tidak membuat variasi dalam pembelajaran sehingga membuat anak bosan dan malas belajar.
d)     Sistem pendidikan
Adanya tuntutan dan pembatasan nilai dari pemerintah, sehingga untuk memaksimalkan nilai ujian siswa-siswa memilih untuk mencontek

C.           Cara Mengatasi Budaya Mencontek
      Untuk mengatasi budaya mencontek yang kian marak di dunia pendidikan Sekolah Dasar, dapat dilakukan dengan:
a)      Faktor Individu
Pada diri pribadi siswa perlu di berikan dorongan, motivasi, dan semangat yang dapat membangkitkan rasa percaya diri, mengarahkan self concept mereka ke arah yang lebih proporsional dan untuk berpikir lebih realistis dan tidak ambisius.
b)      Faktor Keluarga
Orang tua memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan anaknya, memahami pribadi dan keunikan masing-masing anaknya sehingga memberikan motivasi untuk kemajuan pendidikan anaknya. Tidak hanya menuntut anak mendapat nilai bagus namun juga memberikan solusi pada problema ananya di dunia pendidikan.
c)      Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mempersiapkan segalanya dengan matang, menyenangkan dalam belajar sehingga anak bersemangat untuk belajar. Dapat pula guru memberi motivasi kepada siswanya, salah satunya ialah memberikan hadian bagi siswa-siswa yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.
d)     Sistem pendidikan
Pemerintah melalui sistem pendidikan membuat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tetap dan tepat), memberikan soal-soal sesuai dengan perkembangan kematangan siswa.
e)      Menanamkan pendidikan moral
Pendidikan moral ialah kunci utama dalam mengatasi budaya mencontek pada anak SD yaitu dengan melatih anak untuk berlaku jujur, percaya diri, dan tidak bergantung pada orang lain.

D.    Dampak Budaya Mencontek
Dampak dari budaya mencontek ialah anak tidak memiliki kepercayaan atas dirinya sendiri dan berakibat anak tersebut tidak mandiri. Kelak setelah dewasa dan bekerja, dia akan sulit untuk bekerja sendiri karena selalu mengandalkan orang lain. Ketika seseorang bergantung pada orang lain, ia akan kebingungan saat tak ada seorang pun yang bisa menolongnya. Dan berujung pada mudah putus asa dan menyerah. Belajar dari kecurangan dalam belajar itu akan menumbuhkan rasa malas dan antipati pada bekerja keras.




















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

1.      Budaya mencontek kini telah memasuki dunia anak SD dan merupakan kebobrokan moral pada pondasi dasar pendidikan. Budaya itu tidak hanya karena pengaruh dari individual anak, melainkan dari keluarga/lingkungan, guru, dan sistem pendidikan.
2.      Dalam jangka panjang, tanpa adanya pendidikan moral akan mengembangkan budaya mencontek yang berdampak tidak hanya di dunia sekolah tetapi juga di dunia kerja yakni tidak adanya kemandirian, kepercayaan diri, mudah putus asa, selalu bergantung pada orang lain dan belajar dari kecurangan dalam belajar itu akan menumbuhkan rasa malas dan antipati pada bekerja keras.

B.     Saran

1.      Perlunya pendidikan moral sejak dini tentang dampak-dampak dari budaya mencontek. Peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam penanaman moral kepada anak-anak.
2.      Pemerintah melalui sistem pendidikan diharapkan  membuat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tetap dan tepat), memberikan soal-soal sesuai dengan perkembangan kematangan siswa.




















DAFTAR PUSTAKA

Risma, Budaya Mencontek Pada Anak SD, (Online),         (http://rismafitriapgsdipab.blogspot.com/2012/10/, diakses tanggal 16 Desember 2012)

Noey, Budaya Mencontek, (Online), (http://neng-noey.blogspot.com/2012/05/, diakses tanggal 16 Desember 2012)

Dani Sarizkika, Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar, (Online), (http://danisarizkika.wordpress.com/2010/11/05/, diakses tangal 16 Desember 2012)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar