Waktu nan Ingkar
(Nining Purwaningsih)
Sudah tersirat bahwa jatuh hatiku
Berlabuh pada engkau pilihanku
Engkau yang Tuhan kirim
Sebagai penuntunku kelak
Walau kini sajadah kita berbeda
Namun, yakinku, satu tujuan doa kita
Kini... ketika kita sama-sama mengerti
Hakiki anugerah cinta yang telah Tuhan kirim
Cinta... anugerah dan sekaligus cobaan
Mendera hingga empat tahun kemudian
Sanggupkah kita?
Tidakkah kita terjerumus dalam pelanggaran cinta?
Pasal pelanggaran cinta yang tulus suci
Bahwa Adam dan Hawa ditakdirkan bersama
Bahwa tulang rusuk tak akan pernah tertukar
Bahwa cinta itu hadir sebagai penyemai jiwa
Bahwa sejatinya cinta itu "Jauhi Diriku, Temui Waliku"
Hilang akalku menerima pahit pasal itu
Namun, ingatku.. Kebarokahan cintalah yang nantinya kita tuju
Satu pilihan... Menjaga hati hingga masa
Masa di mana kita dipersandingkan dengan pilihan Tuhan
Siapapun Ia, Engkau, atau bukan engkau
Kupersiapkan hati ini dengan segenap tawakalku
Aku melihatmu walau engkau tak melihatku
Aku mencoba setia walau tak tahu kesetiaanmu
Aku memejamkan mata walau engkau membuka lebar-lebar matamu
Aku menutup hati walau ku tak tahu tentang hatimu
Ingkar waktu ini membuatku sakit
Betapapun tidak, engkau datang dengan sejuta harapan
Dan tembok itu hancur di atas semaian melodi asmara
Lingkar cincin enyah ke negara antah berantah
Dipenghujung waktu nan ingkar ini
Jagalah setiamu hingga masa yang telah kita ukir
Jagalah cinta yang sempat engkau titipkan padaku
Jagalah hati hingga kebarokahan menyejukkan seonggok pahit ini
Pejamkanlah mata, hiasi dengan tawadukmu
Kutunggu di ambang doaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar